Presiden Joko Widodo memimpin agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perayaan 50 Tahun Hubungan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN-Jepang di Tokyo, Jepang, pada hari Minggu. Menurut keterangan tertulis di Jakarta, dalam agenda yang mengangkat tema “Partners for Co-Creation of Economic and Society of The Future”, Kepala Negara memaparkan sejumlah prioritas dalam kemitraan ekonomi ASEAN-Jepang. Salah satunya adalah terkait penguatan ketahanan pangan dan energi.
Presiden menyebutkan bahwa ASEAN-Jepang harus memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan melalui pengembangan teknologi ketersediaan pupuk dan penyelarasan standar komoditas pertanian. Di sektor energi, Jepang berperan penting membantu ASEAN mempercepat transisi energi, termasuk melalui pembentukan Asia Zero Emission Center yang telah diumumkan PM Kishida.
Presiden juga menyatakan bahwa kerja sama ASEAN-Jepang juga dapat diarahkan untuk dorong investasi dan alih teknologi rendah karbon, termasuk pengembangan ASEAN Green Supergrid dan pemanfaatan ekonomi karbon. Prioritas lainnya adalah terkait percepatan transformasi digital. Presiden menyatakan bahwa kemitraan dengan Jepang untuk up-skilling dan re-skilling SDM serta infrastruktur konektivitas digital harus jadi prioritas.
Selain itu, integrasi UMKM ke ekosistem digital sangat penting dalam rangka memperluas akses pasar dan memperkuat ketahanan UMKM. Presiden menyebut ASEAN-Japan Center dapat membantu memfasilitasi transformasi tersebut. Bersama Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi juga ikut dalam KTT tersebut.
