Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, mengungkapkan bahwa faktor geopolitik dan situasi global akan sangat menentukan masa depan Indonesia. Menurutnya, kegagalan dalam mengelola transisi kekuasaan dapat menyebabkan risiko kekacauan sosial yang serius.
Dalam konteks Pilpres, Budiman menekankan pentingnya peran geopolitik global seperti geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi. Menurutnya, Indonesia memerlukan pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola tantangan global dengan baik.
Budiman mengidentifikasi tiga faktor geopolitik yang menjadi risiko global saat ini, yaitu kondisi pascapandemi yang masih mempengaruhi pemulihan global, perang antarnegara besar yang terus berkecamuk, dan revolusi industri keempat yang didorong oleh teknologi digital dan biologis.
Dia mengingatkan akan pentingnya mengantisipasi dampak dari revolusi industri keempat dan mengatakan bahwa Indonesia memiliki risiko yang cukup tinggi dalam eskalasi konflik global. Budiman juga menekankan perlunya kepemimpinan yang strategis dan visioner yang dapat berkelanjutan, terutama dalam menghadapi konflik antarkelas dan konflik suku atau agama.
Budiman menyebut Pemilu 2024, terutama Pemilihan Presiden, sebagai momen krusial yang akan menentukan arah Indonesia dalam merespons dinamika global. Dia menegaskan bahwa melanjutkan momentum dengan transisi kepemimpinan yang damai dan visioner adalah langkah penting yang harus diambil.
Dalam menghadapi tantangan ini, Indonesia diharapkan dapat mengelola dinamika global dengan bijaksana dan memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. (SENOPATI)