Di tengah perayaan Natal, Volkswagen telah mencapai kesepakatan dengan serikat pekerja Jerman untuk melakukan pengurangan lebih dari 35.000 tenaga kerja pada tahun 2030 melalui program “pengurangan yang bertanggung jawab secara sosial.” Keputusan ini merupakan langkah drastis dalam upaya perusahaan untuk mengurangi biaya di pasar domestiknya. Rencana ini mencakup pemotongan biaya tenaga kerja hingga €1,5 miliar per tahun, dengan total penghematan mencapai €15 miliar per tahun dalam jangka menengah. Meskipun keputusan ini diambil setelah negosiasi dan pemogokan pabrik yang berlangsung berminggu-minggu, VW masih perlu melakukan pemangkasan biaya lebih lanjut karena perhitungan mereka belum menguntungkan. Sumber yang mengenal masalah ini mengungkapkan bahwa “pemangkasan harus lebih dalam.”
Volkswagen telah menunda target profitabilitasnya selama 3-4 tahun, dengan rencana awal mencapai margin 6,5% pada akhir 2026. Dalam beberapa tulisan berita, produsen mobil China tertarik untuk membeli pabrik tidak terpakai milik VW di Jerman untuk menghindari tarif Uni Eropa mulai berlaku pada Oktober 2024. Meskipun menjual pabrik ke perusahaan China dapat membantu perbaikan neraca keuangan VW dengan cepat, ada risiko kehilangan lebih banyak penjualan karena kompetisi dari mobil listrik lebih murah dari merek lain. CEO VW Group dan Porsche, Oliver Blume, mengakui minat investor China terhadap pabrik-pabrik di Jerman dalam suatu wawancara, namun keputusan menjual pabrik belum dipastikan.
VW tengah mencari opsi untuk penggunaan berbeda dari pabrik mereka di Jerman yang nantinya akan ditutup. Satu di antaranya adalah menjual pabrik tersebut kepada pembeli dari Tiongkok. Pabrik-pabrik lain di Jerman akan berhenti produksi pada saat yang berbeda, menandai akhir dari era tertentu dalam sejarah perusahaan otomotif tersebut. Semua langkah ini diambil dalam upaya VW untuk mengatasi tantangan finansial dan bersaing di pasar global yang terus berubah.