Konservasi Indonesia telah mengumumkan pembukaan pusat edukasi hiu paus di Desa Labuan Jambu, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat pada Senin (3/2). Pusat literasi ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang spesies karismatik yang dikenal dengan sebutan hiu tutul. Dibangun di Taman Pantai Panjang Hiu Paus, fasilitas ini didukung oleh Kedutaan Besar Prancis dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tujuan dari pusat edukasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran ekologis hiu paus dalam ekosistem pesisir, laut, dan ekonomi. Pengunjung dapat memperoleh informasi seputar ancaman yang dihadapi oleh hiu paus dan bagaimana cara melindungi mereka.
Pusat edukasi ini dirancang untuk menyajikan data dan pengetahuan terkini seputar perilaku, habitat, serta hasil penelitian ilmiah mengenai hiu paus. Hal ini diharapkan dapat membantu memperluas pemahaman masyarakat dan pengunjung terhadap kontribusi hiu paus dalam ekosistem. Selain itu, Konservasi Indonesia juga memperkenalkan spesies baru ikan gobi kerdil, Eviota samota, yang ditemukan selama ekspedisi Teluk Saleh pada Oktober 2024. Spesies ini memiliki ciri khas pada pola pori sensorik di bagian kepala, yang sebelumnya hanya ditemukan pada dua spesies lain dalam genus yang sama.
Menurut Iqbal Herwata, Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia, spesies baru ini merupakan tambahan kekayaan keanekaragaman kelompok ikan gobi di wilayah Indo-Pasifik. Teluk Saleh, meskipun ukurannya kecil, memiliki keanekaragaman yang tinggi, dengan temuan 570 spesies dalam survei delapan hari. Namun, keberagaman tersebut juga membuatnya rentan terhadap ancaman akibat isolasi dan perubahan dalam lingkungan sekitarnya. Diharapkan bahwa pusat edukasi dan penemuan spesies baru ini dapat membuka peluang untuk konservasi dan ekowisata yang bertanggung jawab serta berkelanjutan.