Rahasia Durasi Screen Time Ideal untuk Anak

Di era digital yang serba canggih seperti sekarang, penggunaan perangkat elektronik telah menjadi hal yang umum, bahkan bagi anak-anak. Meskipun teknologi ini memberikan banyak manfaat, seperti hiburan dan pendidikan, penggunaan yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif pada perkembangan anak. Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, penggunaan gawai yang berlebihan pada anak dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan mata, seperti rabun jauh dan kelelahan mata. Selain itu, penggunaan berlebihan juga dapat memengaruhi perilaku anak dan meningkatkan risiko stres.

Banyak orang tua mungkin bertanya-tanya berapa lama sebaiknya anak-anak dapat menghabiskan waktu di depan layar. Menurut panduan yang direkomendasikan, durasi screen time yang aman berbeda-beda tergantung usia anak. Anak usia 0 hingga 1,5 tahun sebaiknya tidak terpapar layar sama sekali, kecuali untuk video call dengan keluarga. Anak usia 1,5 hingga 2 tahun boleh menonton program edukatif, tetapi dengan pendampingan orang tua. Bagi anak usia 2 hingga 5 tahun, disarankan tidak lebih dari satu jam per hari, dengan konten yang dipilih secara bijak dan tetap diawasi oleh orang tua.

Orang tua juga perlu menetapkan batas waktu screen time yang konsisten bagi anak di atas 5 tahun, misalnya tidak lebih dari dua jam per hari. Selain itu, penting bagi anak untuk tetap aktif secara fisik, bermain di luar, dan berinteraksi dengan teman sebaya. Untuk memastikan anak dapat menggunakan internet secara aman, orang tua juga harus menggunakan aplikasi yang ramah anak, mendampingi anak saat menjelajahi internet, mengajarkan anak untuk membedakan konten yang baik dan buruk, serta memberikan contoh penggunaan internet yang sehat.

Dengan menerapkan aturan screen time yang sehat dan memastikan lingkungan digital yang aman, orang tua dapat membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal di era teknologi ini. Ini adalah langkah yang penting untuk memastikan anak-anak tetap sehat dan seimbang dalam menghadapi era digital.