Kendaraan listrik masih dihadapkan pada beberapa hambatan, terutama terkait biaya pembuatan baterai yang masih tinggi, yang merupakan komponen paling mahal dari kendaraan listrik (EV). Meskipun begitu, ada perkembangan positif dalam industri ini. Seperti Tesla yang diperkirakan akan mengalami keuntungan pada tahun 2020, dan General Motors yang baru-baru ini mulai menghasilkan uang dari mobil listrik. Di sisi lain, Ford mengalami masa sulit dan diprediksi akan mengalami kerugian besar dalam divisi Model e pada tahun ini dan mendatang.
Meskipun Ford mengalami kerugian yang signifikan pada divisi Model e, penjualan mobil listrik dan hibrida meningkat cukup signifikan. Namun, mobil dengan bahan bakar gas masih mendominasi pasar secara umum. CEO Ford, Jim Farley, mengakui bahwa kendaraan listrik besar masih memiliki beberapa tantangan, seperti baterai yang terlalu besar dan berat. Ford sedang bekerja keras untuk mengatasi masalah ini dengan mengembangkan platform baru untuk mendukung EV yang lebih terjangkau dan efisien.
Upaya Ford dalam menciptakan truk listrik dengan mesin gas yang dapat memperpanjang jarak tempuh, serta pengembangan kendaraan listrik jarak jauh dengan teknologi EREV menunjukkan komitmen mereka dalam menghadapi tantangan yang ada dalam industri mobil listrik. Meskipun proyek SUV listrik tiga baris Ford harus dibatalkan karena pertimbangan matematis yang tidak menguntungkan, namun Ford terus berinovasi dan berupaya menciptakan kendaraan listrik yang lebih efisien dan terjangkau di masa depan. Dengan platform baru yang mendukung berbagai jenis mesin dan drivetrain listrik, Ford optimis dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tren pasar dan tetap kompetitif di industri mobil listrik yang semakin berkembang.