Bos perusahaan X, Elon Musk, mengumumkan rencana perilisan produk kecerdasan buatan (AI) unggulan mereka, Grok 3, pada hari Senin malam waktu Pasifik atau Selasa waktu Indonesia. Musk menyatakan bahwa timnya akan melakukan perbaikan terakhir pada produk tersebut selama akhir pekan, sehingga akan offline hingga waktu tersebut. Grok 3 sendiri dilatih dengan data sintetis dan memiliki kemampuan untuk memeriksa data untuk mencapai konsistensi logis, serta dapat merefleksikan kesalahan yang dibuatnya.
Perusahaan rintisan yang bekerja pada Grok, xAI, sedang mencari keunggulan kompetitif di pasar yang banyak dihuni oleh produk serupa seperti ChatGPT dari OpenAI. Sementara itu, startup China, DeepSeek, baru-baru ini meluncurkan chatbot berkualitas tinggi dengan harga terjangkau yang mengejutkan industri AI global. Hal ini menjadi tantangan bagi Amerika Serikat dalam memimpin pengembangan teknologi AI di dunia.
Meskipun Musk telah memberikan peringatan tentang risiko teknologi AI bagi manusia, namun dia terus berinvestasi dengan keras di sektor ini. xAI berhasil mengumpulkan dana sebesar US$6 miliar dari investor pada bulan Desember lalu, yang termasuk pemodal ventura AS, produsen chip Nvidia dan AMD, serta dana investasi dari Arab Saudi dan Qatar. Musk, yang juga merupakan pemimpin dari SpaceX dan Tesla, mendirikan perusahaan AI tersebut pada Juli 2023 setelah menandatangani surat terbuka untuk menggalakkan jeda dalam pengembangan model AI yang kuat. Dengan demikian, xAI menjadi salah satu perusahaan rintisan paling berharga di dunia, walaupun masih lebih kecil jika dibandingkan dengan OpenAI.
