Merek-merek mobil mewah Jerman telah lama hadir di pasar Cina, namun kehadiran mereka sekarang diuji oleh produsen mobil domestik yang semakin berkembang, khususnya dalam segmen mobil listrik. Mercedes, BMW, dan Audi, sebagai produsen mobil Jerman terkemuka, kini harus menyesuaikan strategi mereka untuk tetap bersaing di pasar mobil terbesar di dunia.
Salah satu contoh perubahan yang dilakukan adalah Audi, yang pertama kali memasuki pasar Cina pada tahun 1988. Dalam konferensi perusahaan yang membahas hasil penjualan tahun 2024, CEO Audi, Gernot Döllner, mengumumkan peluncuran produksi mobil pertama dengan merk AUDI di Auto Shanghai. Acara ini dijadwalkan berlangsung dari 25 April hingga 2 Mei, dengan debut mobil pada 23 April.
Model Audi terbaru ini akan sepenuhnya listrik, dan merupakan hasil kolaborasi antara Audi, sebagai bagian dari Volkswagen Group, dan produsen mobil lokal SAIC. Setelah peluncuran model pertama bulan depan, Audi berencana untuk merilis dua kendaraan tambahan dalam dua tahun ke depan, yaitu sebuah SUV dan Sportback.
Keberadaan brand AUDI di Cina akan memiliki ciri khas tersendiri, dengan tampilan yang berbeda dari model Audi global. Kendaraan AUDI China akan memiliki desain yang menggabungkan sejumlah fitur dari Sportback dan Avant. Selain itu, teknologi canggih akan mendominasi interior mobil, dengan layar yang lebih besar dan sedikit tombol fisik.
Model pertama akan menggunakan platform listrik yang memungkinkan ruang kabin yang lebih luas dan jarak tempuh yang jauh. Audi AUDI berusaha menarik perhatian konsumen muda yang menyukai teknologi. Selain model listrik, Audi juga akan terus menjual berbagai varian sedan dan SUV dengan bahan bakar konvensional di Cina.
Meskipun Audi mengalami penurunan pengiriman pada tahun 2024, mereka masih menjadi salah satu produsen mobil terkemuka di Cina. Dengan inisiatif baru ini, Audi berharap dapat terus mempertahankan pangsa pasarnya di negeri Tiongkok.
