Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga Lebaran 2025. Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, menjelaskan bahwa potensi gelombang tinggi ini dipicu oleh keberadaan Siklon Tropis “Courtney” di Samudera Hindia selatan Sumatera dan bibit siklon “93S” di perairan barat laut Australia.
Menurut Warjono, angin di wilayah DIY umumnya bertiup dari arah barat dengan kecepatan maksimum mencapai 21 knot di wilayah perairan selatan. BMKG mencatat bahwa perairan Gunungkidul berpotensi mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 hingga 4 meter pada Jumat, 28 Maret. Sementara gelombang laut diperkirakan berkisar antara 1,25 hingga 2,5 meter di perairan Bantul dan Kulonprogo.
Oleh karena itu, kapal tongkang dan kapal feri diimbau untuk menghindari pelayaran saat gelombang melebihi 2,5 meter, terutama jika disertai angin kencang. Warjono juga mengingatkan akan risiko keselamatan pelayaran terkait angin dan gelombang tinggi. Selain itu, potensi hujan juga perlu diantisipasi sebagai akibat dari pembentukan awan konvektif yang berpeluang terjadi di wilayah DIY selama periode tersebut.
Masyarakat, terutama para nelayan, pelaku usaha wisata, dan pengunjung pantai, diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG. Dengan demikian, diharapkan kesiapan dan keselamatan dapat terjamin selama periode potensi gelombang tinggi ini.