Presiden Donald Trump optimis bahwa kesepakatan untuk membeli TikTok dari induknya, ByteDance, akan tetap berjalan lancar, meskipun AS dan China saat ini tengah berada dalam perang dagang. Trump menyatakan bahwa pihaknya masih berupaya untuk mengamankan kesepakatan dengan beberapa calon pembeli potensial yang kaya raya. Namun, Trump juga mengisyaratkan perlunya menunggu perkembangan hubungan antara AS dan China.
Pada Jumat (4/4), Trump memperpanjang tenggat waktu bagi ByteDance untuk menjual TikTok ke perusahaan AS, menunda pemblokiran TikTok selama 75 hari untuk memberikan ruang bagi kesepakatan. Rencananya, operasi TikTok di AS akan dipisahkan dan dioperasikan oleh perusahaan baru yang mayoritas dimiliki oleh investor AS, dengan tujuan mengurangi kepemilikan dari China.
Meskipun Trump mendapat kritik bahwa penundaan tersebut tidak sah, namun Senator Dimokrat Mark Warner dan Ed Markey bersikeras bahwa kesepakatan yang sedang dipertimbangkan harus memenuhi persyaratan hukum. Ketua Komite Intelijen Senat Tom Cotton juga memberikan peringatan kepada investor potensial bahwa mereka harus memutuskan semua hubungan dengan China untuk menjaga integritas bisnis mereka.
Meski begitu, salah satu tantangan besar dalam kesepakatan tersebut adalah persetujuan pemerintah China. Seorang sumber yang dekat dengan investor ByteDance di AS mengungkapkan bahwa kesepakatan masih terus berlanjut, tetapi perlu ada kesepakatan antara Gedung Putih dan Beijing terlebih dahulu terkait dengan perang dagang. TikTok sendiri belum memberikan komentar terkait hal ini, menambah ketidakpastian dalam proses kesepakatan ini.
