Strategi Audi Naikkan Penjualan di Cina Melawan BYD

Ketika saya dan Kevin Williams berkunjung ke Cina baru-baru ini, kami melihat iklan Audi E5 Sportback di mana-mana. Meskipun mobil tersebut belum dilepas ke pasar, Audi telah mulai mempromosikan mobil listrik baru mereka yang diproduksi bersama mitra lokal SAIC di seluruh Cina. Audi sangat berharap mobil ini dapat menjadi hit, terutama mengingat penurunan penjualan dan keuntungan di Cina akibat preferensi konsumen terhadap merek lokal.

Selain itu, Audi juga menghadapi tantangan di pasar Amerika Utara, terutama karena kebijakan tarif Presiden Trump. Audi tidak memiliki pabrik di Amerika Serikat, sehingga kenaikan tarif dapat mempengaruhi biaya produksi dan penjualan mobil impor mereka. Hal ini berdampak negatif pada margin keuntungan perusahaan, meskipun penjualan mobil listrik Audi meningkat.

Strategi Audi dalam menghadapi tarif AS bergantung pada perkembangan bea masuk di Meksiko dan tindakan pesaing seperti BMW dan Mercedes-Benz. Meskipun Audi berupaya memperluas penjualannya dengan model baru dan produksi lokal di Amerika Serikat, proses ini membutuhkan waktu.

Di sisi lain, BYD Cina tampaknya tidak memiliki hambatan yang sama dengan Audi. Penjualan BYD pada bulan April mencapai rekor tertinggi, menunjukkan kesuksesan perusahaan dalam mencapai target pengiriman tahunan. Dengan penjualan kendaraan energi baru yang terus meningkat, BYD telah unggul dalam pasar mobil listrik dan hybrid plug-in. Meskipun terdapat penjualan lambat pada beberapa model, BYD terus berinovasi dan merilis produk baru untuk memenuhi permintaan pasar.

Melihat perbedaan antara Audi dan BYD, kedua perusahaan otomotif ini menghadapi tantangan dan peluang yang unik di pasar global. Meskipun Audi berupaya keras untuk memperbaiki performa penjualannya, BYD terus menunjukkan pertumbuhan yang solid dalam penjualan kendaraan listrik. Kedua perusahaan ini bisa menjadi gambaran dinamika pasar otomotif dunia yang terus berubah.

Source link