Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan potensi banjir pesisir mulai akhir pekan hingga 24 Mei. Hal ini disebabkan fenomena Bulan Purnama pada 12 Mei yang diperkirakan akan meningkatkan ketinggian air laut maksimum. Beberapa wilayah pesisir yang berpotensi terdampak antara lain Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku.
Potensi banjir pesisir ini dapat memengaruhi aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti bongkar muat di pelabuhan, pemukiman pesisir, tambak garam, dan perikanan darat. BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga menghadapi dampak dari Pasang Maksimum Air Laut serta memperhatikan informasi cuaca maritim terbaru dari BMKG. Selain banjir pesisir, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait gelombang tinggi yang berpotensi terjadi pada 9-12 Mei di beberapa wilayah perairan Indonesia.
Pola angin yang umumnya bergerak dari Barat laut – Timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4 – 20 knot di bagian utara Indonesia dan Timur – Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6 – 30 knot di bagian selatan Indonesia dapat menyebabkan gelombang setinggi 1,25-4 meter. Wilayah yang berpotensi terdampak gelombang tinggi antara lain Selat Malaka, Samudra Hindia Barat Lampung, Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai, dan beberapa wilayah lainnya. Masyarakat diminta untuk tetap waspada terutama nelayan yang beraktivitas di laut. Imbauan pun diberikan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada.