Generasi Z yang gemar menonton film anime perlu waspada terhadap ancaman penjahat siber. Menurut laporan terbaru dari Kaspersky, lebih dari 250 ribu serangan siber menyamarkan diri sebagai anime populer pada periode kuartal 2 2024 hingga kuartal I 2025. Streaming film dan serial anime telah menjadi gaya hidup bagi Generasi Z, yang secara emosional terhubung dengan karakter dan dunia yang mereka nikmati.
Koneksi yang dalam antara Gen Z dan anime membuka celah bagi penjahat siber untuk mengeksploitasi keengganan mereka. Data Kaspersky menunjukkan bahwa lebih dari 65 persen Gen Z secara rutin menonton anime, dengan judul-judul populer seperti Naruto, One Piece, Demon Slayer, Attack on Titan, dan Jujutsu Kaisen menjadi target serangan siber. Upaya ini sering kali disamarkan dengan umpan berbahaya seperti “episode eksklusif” atau “akses premium” untuk menarik perhatian para penggemar.
Meski Naruto adalah judul anime yang paling banyak digunakan sebagai umpan untuk serangan, Demon Slayer dan Attack on Titan juga menjadi target yang signifikan. Selain anime, film dan serial ikonik seperti Shrek, Stranger Things, Twilight, Inside Out 2, Deadpool, dan Wolverine juga menarik minat Gen Z dan menjadi sasaran bagi penjahat siber.
Dengan Gen Z semakin terhubung dengan platform streaming dan komunitas media sosial, ancaman siber terhadap mereka terus beradaptasi dan berkembang. Oleh karena itu, penting bagi penonton anime, terutama Generasi Z, untuk tetap waspada terhadap potensi serangan siber yang tersembunyi di balik tayangan kesukaan mereka.