Pemangkasan anggaran NASA oleh Presiden AS Donald Trump diprediksi akan berdampak signifikan pada kehidupan manusia. Kebijakan ini, yang mengurangi alokasi anggaran hingga 24 persen untuk tahun fiskal mendatang, dapat mempengaruhi aktivitas pelacakan asteroid yang berpotensi menabrak Bumi dan menimbulkan bencana besar.
Dalam sebuah rapat dengar pendapat Komite DPR untuk Antariksa, Sains, dan Teknologi, para ahli membahas kemampuan NASA dalam pertahanan planet. Fokus utama pembicaraan adalah proyek Near-Earth Object (NEO) Surveyor, sebuah teleskop ruang angkasa yang dirancang khusus untuk melacak asteroid dan komet yang berpotensi membahayakan Bumi.
NEO Surveyor merupakan inisiatif penting NASA setelah misi Double Asteroid Re-Direction Test (DART) yang berhasil membelokan asteroid Dimorphos. Dibandingkan dengan DART, NEO Surveyor lebih berfungsi sebagai langkah pencegahan dalam pertahanan planet, yang akan membantu melacak asteroid yang mungkin akan ditabrak oleh pesawat DART.
Para pakar baru-baru ini juga menemukan asteroid 2024 YR4 yang potensial mengancam Bumi pada tahun 2032. Diperkirakan memiliki lebar 40-100 meter, asteroid ini memunculkan keprihatinan akan kemungkinan dampaknya. Meskipun ukurannya belum pasti, para astronom terus melakukan pengamatan untuk memantau perkembangannya.
Salah satu aspek menjanjikan dari NEO Surveyor adalah kemampuannya dalam mendeteksi objek astronomi dengan deteksi inframerah, yang tidak bisa terlihat oleh mata manusia. Metode ini diharapkan akan meningkatkan presisi dalam menentukan target dibandingkan dengan metode tradisional yang hanya mengandalkan sinar Matahari yang memantul dari objek antariksa.
Dengan ancaman asteroid yang nyata dan mematikan, proyek-proyek seperti NEO Surveyor menjadi semakin penting dalam upaya perlindungan Bumi dari bencana asteroid. Para ahli meyakini bahwa meski belum mampu mendeteksi semua asteroid berbahaya, langkah-langkah preventif seperti yang dilakukan oleh NASA akan membantu dalam menghadapi potensi ancaman tersebut.