Profil dan Kilas Balik Karir Legendaris Tan Joe Hok

Dunia bulutangkis Indonesia sedang berduka atas kepergian Tan Joe Hok, salah satu tokoh legendaris dalam sejarah bulu tangkis Indonesia. Kabar duka ini mengguncang kalangan pecinta olahraga tanah air. Tan Joe Hok, yang dikenal sebagai pahlawan olahraga Indonesia, tutup usia pada Minggu, 2 Juni 2025 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta. Yuni Kartika, mantan atlet nasional, memberikan informasi pertama mengenai kepergiannya melalui akun Instagram pribadinya. Tan Joe Hok diakui sebagai bagian dari “Tujuh Pendekar Bulu Tangkis Indonesia”, sekelompok pemain legendaris yang membawa nama bangsa ke puncak kejayaan. Berprestasi di era 1950-an hingga 1960-an, Tan Joe Hok mencatat sejarah penting sebagai pemain Indonesia pertama yang berhasil menjuarai turnamen bergengsi All England pada tahun 1959. Selain itu, ia juga turut memberikan medali emas bagi Indonesia di Asian Games 1962.Keberhasilan besar Tan Joe Hok membantu Indonesia meraih kemenangan pada Piala Thomas pertama tahun 1958 di Singapura. Bersama dengan rekannya, Tan Joe Hok tidak hanya merebut Piala Thomas 1958, tetapi juga mempertahankan gelar juara pada tahun 1961 dan 1964. Prestasinya tersebut menandai era dominasi awal Indonesia dalam bulu tangkis dunia. Di luar lapangan, Tan Joe Hok terus mengabdikan diri pada bulu tangkis, mulai dari menjadi pelatih di Meksiko pada 1969–1970 dan Hong Kong pada 1971. Kembali ke Indonesia, ia bergabung dengan PB Djarum pada tahun 1982 dan menjadi pelatih tim nasional Indonesia pada Piala Thomas 1984. Atas prestasinya, Tan Joe Hok dianugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa Nararya sebagai bentuk penghargaan. Dengan segala pengabdian dan prestasi luar biasa yang telah ia capai, Tan Joe Hok pantas dijadikan sebagai sosok pahlawan bulu tangkis sejati Indonesia.

Source link