Pesan berantai yang menyebarkan rumor tentang adanya tombol hacker di WhatsApp mulai menyebar di kalangan pengguna aplikasi tersebut. Namun, informasi yang disampaikan dalam pesan broadcast tersebut tidak akurat. Pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, menjelaskan bahwa ikon yang disebut sebagai tombol hacker sebenarnya adalah fitur pesan suara yang tersedia untuk grup WhatsApp dengan jumlah anggota 33 hingga 256 orang. Oleh karena itu, ikon tersebut tidak akan muncul di semua grup WhatsApp.
Alfons menjelaskan bahwa fitur voice chat memungkinkan anggota grup untuk memulai ruang obrolan di grup dan mengundang anggota lain untuk bergabung. Ia juga mengingatkan untuk bijak dalam menyebarkan informasi dan tidak membuat kepanikan dengan informasi yang tidak akurat. Menurut Alfons, sulit untuk mengetahui apakah ada hacker atau peretas yang menyusup ke dalam perangkat kita, karena mereka bisa meniru profil teman dengan sempurna.
Fitur voice chat di WhatsApp memungkinkan pengguna untuk berbicara secara langsung dengan anggota grup sambil tetap dapat mengirim pesan di dalam grup. Notifikasi push akan muncul untuk mengundang anggota grup untuk bergabung dalam obrolan suara. Fitur voice chat hanya dapat digunakan di perangkat utama pengguna dan akan berakhir secara otomatis setelah semua orang keluar dari obrolan. Dengan demikian, penting untuk memahami fitur-fitur yang tersedia dalam WhatsApp untuk menghindari kebingungan dan ketidakpastian.