Usai Elon Musk-Trump Cerai: Nasib Industri Antariksa AS?

Industri antariksa Amerika Serikat (AS) menghadapi ketidakpastian setelah CEO SpaceX, Elon Musk, dan Presiden AS Donald Trump, terlibat dalam pertengkaran publik. Konflik antara keduanya mengancam proyek antariksa senilai miliaran dolar, dengan Trump mengancam akan mencabut subsidi perusahaan Musk, yang membuat CEO SpaceX menyatakan akan menghentikan wahana Dragon.

Dragon, kapsul luar angkasa buatan SpaceX, digunakan oleh NASA untuk mengangkut astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ancaman pembatalan kontrak ini dapat menghambat kemampuan AS dalam meluncurkan astronaut ke luar angkasa, termasuk misi Artemis 3 tahun 2027 untuk membawa astronaut Amerika ke bulan.

Meskipun ada pesaing lain seperti Blue Origin dan Boeing, SpaceX masih menjadi pilihan utama NASA dengan investasi sebesar US$4 miliar dalam pengembangan Starship. SpaceX juga memiliki kerja sama dengan Pemerintah AS, termasuk peluncuran satelit rahasia dan kontrak senilai miliaran dolar.

Meski sebelumnya Musk mengancam akan menghentikan Dragon, dia kemudian mencabut keputusan itu setelah mendapat saran dari warganet. Kerja sama SpaceX dengan pemerintah AS sangat berharga, dengan kontrak bernilai puluhan miliar dolar. Starlink, layanan internet satelit SpaceX, juga telah digunakan oleh Pentagon.

Sebelumnya, Musk mengundurkan diri dari pemerintahan Trump setelah pertengkaran terkait kebijakan fiskal. Trump mengancam akan memberlakukan sanksi kepada Musk jika mendukung kandidat dari Partai Demokrat. Perseteruan antara keduanya menimbulkan ketidakpastian terhadap industri antariksa AS.

Source link