Siemens memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk industri dan menyoroti perbedaan utamanya dengan bentuk AI yang biasa digunakan. Peter Koerte, Managing Board Member & CTO Siemens AG, menjelaskan bahwa AI untuk industri berfokus pada bahasa yang digunakan dalam konteks industri. Mereka menjadi pionir dalam mengembangkan model dasar industri yang unik, menggeser fokus dari model bahasa besar (LLM) ke data dan istilah yang relevan dalam konteks industri seperti suhu, tegangan, dan koordinat dalam berbagai format data. Model AI untuk industri harus dilatih dengan data spesifik sesuai dengan industri tersebut untuk memastikan tingkat akurasi yang tinggi.
Menurut Koerte, tingkat akurasi 80 persen belum cukup dalam konteks industri, karena masih memerlukan supervisi manusia. Keberhasilan AI untuk industri terletak pada kemampuannya untuk menganalisa masalah, mengidentifikasi akar penyebabnya, dan melakukan koreksi pada sistem tanpa memerlukan intervensi manual. AI ini dapat memberikan solusi dalam proses maintenance dan mengoptimalkan kinerja sistem dengan data yang relevan dan pelatihan yang cermat.
AI Generatif (GenAI) yang umumnya digunakan saat ini seringkali tidak efektif dalam menangani data industri yang kompleks karena memerlukan pengetahuan domain yang lebih dalam dan kompleks. AI untuk industri diharapkan dapat membantu para insinyur dalam melakukan proses kerja dengan lebih efisien, seperti mengidentifikasi fitur-fitur permesinan, merekomendasikan strategi, meningkatkan pembuatan P&ID, dan mengolah data teknik yang rumit.Ini mencerminkan kemajuan dalam pemanfaatan kecerdasan buatan untuk mendukung operasional industri di era digital ini.