Peneliti baru-baru ini mengungkap menu makanan ‘fast food’ zaman Romawi sekitar 2.000 tahun lalu. Menurut peneliti, menu tersebut terbuat dari burung thrush yang merupakan salah satu spesies keluarga birdsong Turdidae. Bukti arkeologis ini ditemukan di Pulau Mallorca, Spanyol, yang masih berada di bawah kekuasaan Romawi pada masa itu.
Studi baru yang dipublikasikan di International Journal of Osteoarchaeology oleh Alejandro Valenzuela dari Institut Mediterania untuk Studi Lanjutan di Mallorca, Spanyol, menganalisis koleksi tulang hewan yang ditemukan di kota kuno Pollentia. Kota ini didirikan setelah penaklukan Romawi atas Kepulauan Balearic pada tahun 123 SM dan berkembang pesat menjadi pelabuhan Romawi yang sibuk.
Valenzuela menemukan bahwa burung thrush menjadi bagian dari diet sehari-hari penduduk Pollentia, sebagai bagian dari ekonomi pangan perkotaan. Catatan sejarah menunjukkan bahwa burung-burung ini ditangkap dengan berbagai cara dan dijual ke toko-toko ritel untuk dimasak dan didistribusikan sebagai makanan.
Selain burung thrush, orang Romawi juga diketahui mengonsumsi ayam domestik dan kelinci Eropa dalam jumlah besar. Hal ini menunjukkan keberagaman menu makanan di warung cepat saji kuno tersebut serta pendekatan dinamis kota-kota Romawi terhadap makanan sehari-hari.
Makanan jalanan menjadi komponen penting dalam pengalaman perkotaan Romawi pada masa itu, dan burung thrush menjadi contoh bagaimana produk musiman dengan mudah diintegrasikan ke dalam diet sehari-hari penduduk kota.Ini menunjukkan pentingnya menganalisis sisa-sisa arkeologis untuk memahami lebih lanjut pola konsumsi makanan dan budaya kota-kota kuno.