Balap mobil internasional memiliki dua wajah, Formula 1 (F1) dan Formula E, yang menampilkan teknologi tertinggi. Meskipun keduanya menawarkan sensasi kecepatan dan inovasi terkini, pertanyaan yang sering muncul adalah, “mana yang lebih cepat?” Secara teknis, Formula 1 masih dianggap sebagai ajang balap tercepat di dunia dengan kecepatan maksimal sekitar 375 kilometer per jam, sedangkan Formula E memiliki kecepatan puncak sekitar 322 kilometer per jam. Formula E memiliki misi untuk menciptakan kompetisi ramah lingkungan dengan emisi karbon yang lebih rendah dibanding Formula 1.
Faktor daya tahan dan format balapan juga menjadi perbandingan antara kedua ajang ini. Salah satu kelemahan Formula E adalah daya tahan baterai yang masih belum mampu menandingi F1 dalam durasi dan jumlah putaran balapan. Namun, Formula E menyiasati tantangan ini dengan fitur Pit Boost yang memungkinkan pit stop untuk pengisian energi cepat. Selain itu, kedua ajang ini juga menjadi laboratorium untuk pengembangan teknologi otomotif seperti bahan bakar rendah emisi dan efisiensi baterai pada kendaraan listrik.
Meskipun Formula E belum mampu menyaingi F1 dalam hal kecepatan dan jumlah penonton, fokusnya pada efisiensi dan lingkungan membuatnya menjadi simbol masa depan olahraga otomotif. Meskipun Formula 1 masih unggul dalam hal kecepatan murni, Formula E dapat dianggap sebagai pesaing serius dalam hal keberlanjutan dan inovasi otomotif global. Keduanya beradaptasi dengan tantangan zaman dan menciptakan jalannya masing-masing menuju masa depan olahraga mobil.