Penurunan populasi hiu paus hingga mencapai 50 persen menjadi perhatian utama bagi Konservasi Indonesia. Untuk mengatasi penurunan ini, langkah paling efektif adalah mengurangi ancaman yang dihadapi oleh hiu paus, salah satunya adalah tabrakan dengan kapal. Iqbal Herwata, Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia, mengungkapkan bahwa pemahaman terhadap pola pergerakan hiu paus sangat penting dalam upaya penyelamatan populasi mereka.
Dalam konteks konservasi, proses pemulihan populasi hiu paus memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan hingga mencapai satu abad. Indonesia memiliki peran penting sebagai jalur migrasi utama bagi spesies hiu paus yang terancam punah. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terkait pergerakan, keberadaan, dan ancaman terhadap hiu paus menjadi kunci dalam upaya perlindungan.
Penelitian yang melibatkan Konservasi Indonesia menyoroti bahwa risiko tabrakan kapal dengan hiu paus sangat tinggi, terutama di wilayah dengan frekuensi lalu lintas kapal yang tinggi. Studi tersebut menunjukkan bahwa dengan menerapkan langkah-langkah mitigasi sederhana, seperti pembatasan kecepatan kapal dan zona manajemen musiman, risiko tabrakan dapat dikurangi secara signifikan.
Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti buoy akustik, radar termal, dan sistem deteksi real-time juga menjadi kunci dalam upaya mitigasi tabrakan kapal dengan hiu paus. Dengan melibatkan data tagging satelit dan pelacakan kapal, risiko tabrakan dapat diidentifikasi dengan lebih efektif, sehingga memberikan peringatan dini kepada operator kapal.
Peran Indonesia sebagai jalur migrasi hiu paus kawasan Indo-Pasifik menegaskan urgensi dalam perlindungan spesies yang sangat penting dalam ekosistem laut. Selain aspek ekologis, perlindungan hiu paus juga memiliki dampak positif dalam sektor ekonomi dan pariwisata. Melalui kerjasama antara Konservasi Indonesia dan Pertamina International Shipping (PIS), upaya konservasi jalur migrasi hiu paus semakin dikuatkan melalui kegiatan Edukasi Koridor Satwa Laut, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan literasi terhadap pentingnya menjaga spesies laut yang langka ini.