BMKG Stasiun memperkirakan fenomena suhu dingin atau bediding masih akan terjadi hingga bulan September 2025. Menurut Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Linda Firotul, fenomena bediding dipicu oleh angin timuran yang kering dan dingin. Angin timuran ini dibarengi dengan langit cerah, sehingga mempercepat pelepasan panas dari permukaan bumi ke atmosfer saat malam hari. Hal ini sering kali terjadi antara bulan Juli dan September 2025.
Linda juga menyebutkan bahwa musim kemarau terjadi sejak April dan dampak hujan dalam beberapa wilayah berkontribusi pada penurunan suhu udara. Di wilayah Malang Raya, suhu udara berkisar antara 16 hingga 20 derajat Celsius. Puncak fenomena bediding diperkirakan terjadi pada bulan Agustus, dengan suhu udara yang lebih dingin dari biasanya, yakni antara 13 hingga 15 derajat Celsius.
Bediding dapat menyebabkan terbentuknya embun beku atau embun upas di daerah dataran tinggi seperti Ranupane di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kondisi ini terjadi ketika langit cerah, angin tenang, dan kelembapan tinggi. Fenomena bediding diyakini akan terus berlangsung hingga bulan September 2025.