Anak kembar adalah fenomena yang menarik, baik secara sosial maupun dari segi ilmiah. Kelahiran kembar dapat terjadi melalui dua mekanisme utama, yaitu kembar identik (monozigot) dan kembar tidak identik (dizigot). Kembar identik terjadi ketika satu sel telur yang telah dibuahi oleh satu sel sperma membelah menjadi dua embrio atau lebih. Anak-anak kembar identik memiliki DNA yang identik, jenis kelamin yang sama, serta kemiripan dalam karakteristik fisik. Proses pembentukan kembar identik melibatkan pembelahan zigot menjadi dua embrio yang sama.
Sementara itu, kembar tidak identik terjadi saat dua sel telur yang matang dibuahi oleh dua sel sperma yang berbeda dalam satu masa ovulasi. Anak-anak kembar tidak identik tidak memiliki kesamaan genetik yang identik dan dapat berbeda dalam jenis kelamin serta ciri-ciri fisik. Masing-masing zigot tumbuh dalam kantong ketuban dan plasenta yang berbeda. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan peluang kehamilan kembar termasuk usia ibu di atas 35 tahun, faktor keturunan, metode bayi tabung (IVF), dan riwayat kehamilan sebelumnya.
Kelahiran anak kembar adalah hasil dari proses biologis saat pembuahan. Baik kembar identik maupun tidak identik memiliki mekanisme terbentuk yang berbeda tetapi bergantung pada kondisi ovulasi dan pembuahan di dalam rahim. Dengan perkembangan teknologi medis dan pemahaman tentang faktor genetik, peluang kehamilan kembar kini dapat diprediksi dan direncanakan secara ilmiah. Semua ini memberikan wawasan yang menarik tentang fenomena kelahiran anak kembar.












