Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang mengusut dugaan korupsi terkait Google Cloud di Kemendikbudristek pada masa kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim. Perkara dugaan korupsi ini diduga terjadi pada masa pandemi Covid-19. Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa kasus Google Cloud di Kemendikbudristek berbeda dengan kasus laptop Chromebook yang sedang ditangani Kejaksaan Agung. Google Cloud merupakan pengadaan perangkat lunak, sedangkan Chromebook terkait dengan pengadaan perangkat keras. CNNIndonesia.com telah mencoba menghubungi pihak Google Cloud untuk klarifikasi terkait isu ini namun belum mendapatkan tanggapan.
Cloud Storage, atau penyimpanan cloud, adalah cara penyimpanan data di mana data digital disimpan di server di luar kantor. Server tersebut dikelola oleh penyedia pihak ketiga yang bertanggung jawab atas hosting, pengelolaan, dan keamanan data tersebut. Cloud Storage memungkinkan organisasi untuk menyimpan, mengakses, dan merawat data tanpa harus memiliki dan mengoperasikan pusat data sendiri, yang memindahkan biaya dari modal ke operasional. Terdapat berbagai opsi dalam Google Cloud untuk menyimpan data di cloud, seperti public, private, hybrid, dan multicloud. Setiap model memiliki keunggulan dan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Dalam model public cloud, data disimpan di pusat data penyedia layanan yang juga digunakan oleh perusahaan lain. Model ini elastis dan memungkinkan peningkatan atau penurunan penyimpanan data sesuai kebutuhan. Sementara model private cloud memungkinkan organisasi untuk menggunakan server dan pusat data mereka sendiri, menawarkan kontrol lebih besar atas data dan keamanan yang lebih ketat. Model hybrid adalah gabungan antara private dan public cloud, sedangkan model multicloud melibatkan penggunaan lebih dari satu model cloud dari beberapa penyedia layanan cloud. Setiap model disesuaikan dengan tujuan organisasi dan memungkinkan fleksibilitas dalam manajemen data.
