Gempa bumi berkekuatan M8,8 mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7), bukan kali pertama wilayah ini mengalami gempa dengan kekuatan besar. Pada tahun 1952, Kamchatka pernah dihantam gempa berkekuatan Magnitudo 9,0. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa bumi tersebut disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka. Sementara itu, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat bahwa busur Kuril-Kamchatka merupakan salah satu daerah paling aktif secara seismik di dunia. Wilayah ini sering kali mengalami gempa bumi besar (M≥7) dan sangat besar (M≥8) selama 114 tahun terakhir sejak 1900.
Dampak dari gempa-gempa tersebut sering kali diikuti oleh tsunami yang merusak. Hal ini terjadi pasca gempa bumi megathrust antar lempeng besar seperti gempa bumi Hokkaido M 8,3 pada tahun 2003 dan gempa bumi Etorofu M 8,4 pada tahun 1958. Salah satu gempa bumi terbesar yang terjadi di wilayah tersebut adalah pada tanggal 4 November 1952 dengan kekuatan M 9,0. Gempa tersebut disusul oleh tsunami dahsyat dengan ketinggian gelombang mencapai 12 meter di sepanjang pantai Paramushir, menyebabkan kerusakan signifikan pada kota Severo-Kurilsk. Selain itu, gempa bumi intraplate juga terbukti dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan di wilayah tersebut.
Gempa bumi terbaru pada 30 Juli di Kamchatka merupakan gempa terkuat yang terjadi di wilayah tersebut setelah gempa M9,0 yang terjadi pada tahun 1952. NOAA melaporkan adanya sejumlah gempa susulan pasca gempa tersebut, namun frekuensi dan kekuatannya secara bertahap berkurang. Kerusakan terbesar pasca gempa bukan hanya disebabkan oleh gempa itu sendiri, namun juga oleh tsunami yang menyapu sekitar 700 kilometer pantai timur Kamchatka dan Kuril dengan ketinggian rata-rata mencapai 6-7 meter.