Peneliti Gempa Bumi BRIN menyatakan bahwa Sesar Lembang, yang kini aktif, sedang mengalami fase pelepasan energi yang berpotensi menyebabkan gempa dengan kekuatan mencapai magnitudo 7. Dengan panjang satu segmen sekitar 29 kilometer, Sesar Lembang dapat menciptakan gempa dengan kekuatan magnitudo 6,5 hingga 7, dengan potensi dampak terberat pada magnitudo 7. Siklus pelepasan energi Sesar Lembang menunjukkan rentang antara 170 hingga 670 tahun, dan gempa besar terakhir terjadi pada abad ke-15.
Dalam dekade-dekade terakhir, telah terjadi sekitar 5-6 abad sejak gempa besar terakhir di wilayah tersebut, sehingga kemungkinan terjadinya gempa kembali semakin mencuat. Tanda-tanda munculnya gempa berkekuatan besar terlihat dari peningkatan aktivitas Sesar Lembang dalam tiga bulan terakhir dan gempa-gempa kecil selama bulan Agustus ini. Menurut penelitian historis, munculnya gempa-gempa kecil bisa menjadi pertanda fase pelepasan energi secara bertahap atau sebagai tanda sebelum terjadinya gempa besar.
Kerentanan terhadap gempa di wilayah tersebut semakin meningkat dengan munculnya gempa-gempa kecil di sekitar Sesar Lembang dalam dua pekan terakhir. Berbagai upaya preventif pun mulai dilakukan oleh pemerintah setempat, seperti Pemerintah Kota Bandung yang telah menyiapkan enam titik lokasi pengungsian jika terjadi gempa. Kesiapsiagaan dan responsifitas menjadi fokus utama dalam menghadapi potensi terjadinya gempa dengan dampak menyeluruh terhadap infrastruktur, ekonomi, dan masyarakat setempat.