Berbagai pakar medis memberikan peringatan serius terkait dengan beberapa makanan potensial yang dapat meningkatkan risiko kanker usus besar. Pola makan yang dipilih memiliki dampak signifikan pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, sehingga masyarakat disarankan untuk lebih memperhatikan asupan harian agar dapat melindungi sistem pencernaan dan mengurangi risiko penyakit serius. Diantara jenis makanan yang sebaiknya dikurangi atau dihindari adalah daging merah dan daging olahan, makanan tinggi gula, karbohidrat olahan, serta makanan digoreng dan makanan cepat saji. Alkohol juga menjadi faktor risiko kanker usus besar, sementara susu, yoghurt, dan produk berkalsium memberikan perlindungan terhadap penyakit tersebut.
Para ahli menyarankan untuk mengurangi konsumsi kelompok makanan berisiko dan menggantinya dengan pilihan makanan yang lebih sehat. MD Anderson merekomendasikan pola makan berbasis tumbuhan dengan batasan konsumsi daging merah tidak lebih dari 18 ons per minggu. American Cancer Society dan Cancer Research UK juga menekankan pentingnya mengurangi konsumsi daging merah dan olahan serta menggantinya dengan unggas, ikan, atau kacang-kacangan. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan ultra processed dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Dengan demikian, menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko kanker usus besar dapat dilakukan melalui pola makan yang tepat dan gaya hidup sehat. Menghindari makanan pemicu risiko seperti daging olahan, gula berlebih, makanan goreng, dan alkohol merupakan langkah penting untuk kesehatan. Sebaliknya, mengonsumsi makanan kaya serat, sayuran, buah-buahan, serta produk rendah lemak yang mengandung kalsium sangat dianjurkan. Pemeriksaan dini juga perlu dilakukan, terutama bagi individu dengan faktor risiko tertentu atau riwayat keluarga.












