Ketika bayi mengucek matanya, orang tua sering mengartikan itu sebagai tanda kesiapan bayi untuk tidur. Namun, sebenarnya apa yang memicu perilaku ini? Menurut Rebecca Dudovitz, profesor pediatri umum di UCLA David Geffen School of Medicine, perilaku itu disebabkan oleh rasa tidak nyaman akibat otot mata yang telah bekerja keras. Manusia cenderung mengucek mata ketika lelah, dan hal tersebut juga terjadi pada bayi. Dalam satu menit, bayi hanya berkedip beberapa kali karena banyak menatap benda di sekitarnya, membuat mata menjadi kering dan lelah.
Air mata memiliki tiga lapisan yang diperbarui dan disebarkan ke permukaan mata hanya melalui berkedip. Ketika seseorang kurang berkedip karena terlalu fokus pada objek visual, tiga lapisan tersebut bisa pecah dan meninggalkan bercak kering pada permukaan kornea. Mengucek mata sebenarnya adalah pengingat agar lebih banyak berkedip, namun terlalu banyak mengucek mata juga dapat berdampak buruk pada penglihatan.
Meskipun terasa nikmat karena mengurangi tekanan darah, mengucek mata berlebihan dapat menyebabkan masalah serius seperti refleks oculocardiac. Refleks ini dapat menimbulkan bahaya yang mengancam jiwa seperti bradikardia atau serangan jantung. Robert W. Arnold, dokter mata di Alaska Children’s Eye & Strabismus, menyatakan bahwa bayi mungkin menggosok mata karena merasa lelah dan kering, serta siap untuk tidur. Stimulasi refleks oculocardiac tidak disengaja kemungkinan besar tidak menjadi alasan utama bayi mengucek mata, namun bisa menjadi efek dari kebiasaan mengucek mata secara berlebihan. Semua ini menunjukkan bahwa mengucek mata memang penting untuk menjaga kesehatan mata, tetapi harus dilakukan dengan bijaksana dan tidak berlebihan.
