Stellantis membawa Maserati untuk kembali bersinar setelah penjualan mobil mewah tersebut anjlok drastis tahun lalu. Dikabarkan bahwa perusahaan tidak berniat untuk menutup merek asal Modena tersebut, namun mereka berencana untuk memperkuat Maserati dengan kolaborasi yang lebih erat dengan Alfa Romeo, perusahaan mobil lain di bawah naungan Stellantis. CEO kedua merek tersebut mencatat bahwa rencana kolaborasi telah disusun dan sedang menunggu persetujuan dari pimpinan Stellantis.
Ditargetkan bahwa kedua merek ini akan bekerja sama dalam pengembangan mobil baru, namun merger tidak akan terjadi karena posisi Alfa Romeo dan Maserati dianggap berbeda. Meskipun demikian, keduanya diperkirakan akan menyatukan usaha untuk mengurangi biaya dan menemukan sinergi di berbagai bidang. CEO Stellantis sebelumnya menegaskan bahwa yang salah bukanlah produk Maserati melainkan strategi pemasarannya yang buruk.
Sementara itu, Alfa Romeo juga menghadapi tantangan, terutama dalam peluncuran model-model baru. Model listrik mereka, Stelvio dan Giulia, mengalami penundaan karena tambahan varian mesin pembakaran yang diperlukan dalam pengembangannya. Seiring dengan banyak produsen lain, Alfa Romeo juga meninggalkan strategi khusus mobil listriknya. Rekayasa tambahan dan penyesuaian rencana produksi juga dilakukan untuk memastikan masa depan yang sukses bagi kedua merek ikonik ini di bawah payung Stellantis.
