Blackberry, ponsel lawas yang populer pada awal 2000-an, kini kembali diminati oleh para kaum muda, terutama Gen Z. Fenomena ini terjadi di platform media sosial TikTok, dengan tagar #blackberry sudah digunakan lebih dari 126 ribu kali. Banyak video Gen Z yang membeli ponsel Blackberry bekas dari platform e-Commerce atau menghias Hp lawas milik orang tua mereka untuk ditampilkan di TikTok. Netizen juga berbagi tips bagaimana mencari Blackberry lawas di situs seperti Facebook Marketplace, eBay, dan Back Market untuk menggantikan smartphone mereka.
Salah satu alasan mengapa Gen Z kembali menggunakan Blackberry adalah karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan iPhone. Selain itu, gerakan anti-smartphone yang semakin berkembang juga membuat mereka ingin kembali ke dunia offline dan lebih sadar dalam menggunakan teknologi. Menurut Pascal Forget, kolumnis teknologi, banyak orang ingin kembali ke perangkat yang lebih sederhana dan tidak kecanduan smartphone.
Studi Pew Research Center menyatakan bahwa hampir setengah dari remaja sekarang online hampir terus-menerus, yang menunjukkan adanya kecenderungan kecanduan smartphone. Beberapa orang bahkan mengalami getaran palsu dan refleks membuka smartphone mereka secara otomatis. Untuk mengatasi hal ini, beberapa orang telah mengganti iPhone mereka dengan ponsel lipat atau ponsel lawas seperti Blackberry. Meskipun menggunakan ponsel lawas memiliki manfaat seperti menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga dan teman, juga penting untuk diingat bahwa sistem operasi Blackberry telah dihentikan sejak Januari 2022.
Meskipun demikian, fenomena kembalinya popularitas Blackberry ini menunjukkan bahwa banyak orang mulai sadar akan dampak negatif kecanduan smartphone. Dengan menggunakan ponsel lawas, mereka berharap dapat menemukan keseimbangan antara dunia digital dan dunia nyata, serta menghabiskan waktu dengan lebih bermakna bersama orang-orang terdekat tanpa harus terpaku pada layar smartphone mereka.
