Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia (Perdoki) sukses menyelenggarakan acara ilmiah tahunan Indonesian Occupational Medicine Update (IOMU) yang ke-17 di The Trans Resort, Seminyak, Bali, pada 16–18 Mei 2025. Acara ini dihadiri oleh 500 peserta dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Singapore, Filipina, Saudi Arabia, Uni Emirates Arab, dan New Zealand dengan latar belakang sebagai dokter spesialis kedokteran okupasi, dokter perusahaan, dokter umum, ahli higiene industri, ahli keselamatan dan kesehatan kerja, ahli ergonomi, pakar teknik dan industri, pakar teknologi, dan tenaga medis non medis lainnya. Dr. Astrid B. Sulistomo sebagai President of IOMA menyatakan bahwa Perdoki secara konsisten memberikan pembaruan tentang kemajuan dalam bidang kesehatan kerja di Indonesia selama 17 tahun berturut-turut.
IOMU 2025 mengambil tema “The Future of Work: Prioritizing Health for Greater Productivity” dengan tujuan menekankan pentingnya kesehatan tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas di Indonesia. Berbagai isu strategis dibahas dalam acara ini, termasuk perubahan iklim, digitalisasi, teknologi di dunia kerja, kesehatan mental, toksikologi industri, hingga keselamatan dan kesehatan kerja. Acara ini juga melibatkan para pakar nasional dan internasional dari berbagai organisasi kesehatan kerja global dan institusi terkait.
Selain seminar dan presentasi, IOMU 2025 juga memberikan kesempatan bagi peserta untuk mempresentasikan karya ilmiah melalui poster dan presentasi lisan. Workshop Medical Review Officer (MRO) juga diadakan sebelum acara utama sebagai upaya menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari NAPZA. Para pakar dan praktisi kesehatan kerja berharap acara ini dapat mempererat kerjasama global dalam peningkatan kesehatan pekerja, serta bertukar ide dan solusi terkait isu-isu kesehatan kerja yang penting.