Wakil Presiden Ma’ruf Amin membahas penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Yunani menjelang 75 tahun peringatan hubungan diplomatik kedua negara pada 2024. Ma’ruf menyatakan, “Ada kesepakatan di bidang ekonomi yang perlu terus dikembangkan karena Yunani adalah negara yang pertama kali mengakui Indonesia pada tahun 1949, jadi sudah 75 tahun kita mempererat hubungan Indonesia dengan Yunani.”
Menurut Ma’ruf, peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Yunani harus menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama, termasuk mengimplementasikan “Rencana Aksi untuk Mendorong Kerja Sama Ekonomi”. Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa kerja sama kedua negara akan terus menguat di masa mendatang.
Selain membahas hubungan bilateral, Ma’ruf juga menjelaskan tujuan kunjungan ke Yunani adalah mendorong upaya bersama para tokoh agama dalam mewujudkan perdamaian dunia. Dia juga bertemu dengan Uskup Agung Athena dan seluruh Yunani, Ieronymos II, sebelum bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yunani.
Dalam pertemuan dengan Menlu Yunani, Wapres juga membahas pentingnya solusi permanen untuk penyelesaian krisis di Gaza. Ma’ruf menyambut baik dukungan Yunani dalam membuka koridor maritimnya untuk bantuan kemanusiaan dari laut.
Ma’ruf menekankan dukungan penuh Indonesia untuk Palestina dan menyambut baik jeda kemanusiaan untuk membuka akses bantuan masuk Gaza, serta menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan. Dia juga menegaskan bahwa Indonesia tidak akan mundur sedikit pun untuk membela Palestina.
Ma’ruf juga menyambut baik terbukanya akses bantuan masuk Gaza setelah gencatan senjata, namun menekankan pentingnya penghentian kekerasan secara permanen. Dia berharap agar upaya penyelesaian permanen dan two state solution dapat terus dilakukan untuk mencapai perdamaian di Gaza.
Artikel ini disusun oleh Indra Arief Pribadi dan disunting oleh Jafar M Sidik. COPYRIGHT © ANTARA 2023.
