Ilmuwan telah menemukan ‘kuburan’ paus purba di bekas gletser di Kutub Utara, yakni Pulau Wilczek di Rusia. Fosil paus prasejarah tersebut berhasil ditemukan setelah gletser yang menutupinya mulai mencair dengan cepat dalam beberapa waktu belakangan. Seorang ahli geologi bernama Nikita Demidov yang terlibat dalam ekspedisi ini menjelaskan bahwa ‘kuburan’ paus purba ditemukan melalui citra satelit. Ia mencatat bahwa lapisan es di pulau itu telah terbelah menjadi dua dalam waktu kurang dari 20 tahun.
Ekspedisi ini diinisiasi oleh Institut Penelitian Arktik dan Antartika (AARI) di Rusia dengan memulai penelitian di Pulau Wilczek sejak awal tahun 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gletser yang mencair tersebut merupakan bagian dari perubahan iklim yang lebih luas. Penemuan tulang paus purba dilakukan oleh peneliti AARI yang menemukan sejumlah kerangka paus purba di permukaan laut yang muncul dari bawah gletser. Beberapa fosil itu ditemukan dalam kondisi baik, sedangkan yang lain mengalami kerusakan karena berada di dekat pantai.
Ekspedisi ini dilakukan menggunakan kapal Rusia Professor Molchanov dan masih berlanjut hingga Agustus 2025. Selain itu, studi tersebut juga bertujuan untuk memetakan dampak pemanasan global di Arktik, mengingat kawasan tersebut kerap menjadi sorotan dalam isu perubahan iklim. Demikianlah, penemuan ini memberikan gambaran mengenai adanya perubahan permukaan laut yang cepat di wilayah utara Eurasia dalam ribuan tahun terakhir.
