Gempa tektonik yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara pada Senin (18/8) disebabkan oleh subduksi lempeng Laut Maluku, menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono. Gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault) dan berdampak di daerah Manado dan Bitung dengan skala intensitas III MMI. Meskipun hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami, terdapat tiga aktivitas gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M4.0. BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Warga juga disarankan untuk memeriksa dan memastikan kestabilan bangunan tempat tinggal sebelum kembali ke dalam rumah. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5.0 dan episenter gempa berada di laut, sekitar 64 kilometer arah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara, pada kedalaman 42 kilometer.
Penyebab Gempa Bitung: Analisis BMKG Terkini

Read Also
Recommendation for You

Antrean panjang terjadi di India ketika ribuan orang berdesakan untuk menjadi orang pertama yang membeli…

Organisasi masyarakat sipil Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mengkritik wacana pembatasan setiap individu…

Ketika bayi mengucek matanya, orang tua sering mengartikan itu sebagai tanda kesiapan bayi untuk tidur….

ByteDance memberikan respons setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan Presiden China Xi Jinping…

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membicarakan kemajuan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping terkait divestasi…