Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Yandri Susanto, memastikan bahwa Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 adalah kontestasi bagi putra dan putri terbaik bangsa. Menurut Yandri, siapa pun yang menjadi calon pasti adalah anak bangsa yang berprestasi dan memiliki rekam jejak yang membanggakan.
“Pemilu presiden adalah kontestasi di antara putra dan putri terbaik bangsa Indonesia. Siapa pun yang menjadi calon pasti memiliki prestasi dan rekam jejak yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ujar Yandri Susanto dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.
Yandri menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 di Kota Serang, Banten, Sabtu (28/10). Acara tersebut dihadiri oleh Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tantan Taufiq Lubis, Ketua Yayasan Bai Mahdi Sholeh Ma’mun Ratu Rachmatuzakiyah, dan Ketua BM PAN Banten Agung Sukmana.
Yandri menjelaskan bahwa Indonesia lahir dari perbedaan dan keberagaman. Pemimpin juga lahir dari perbedaan tersebut, maka kontestasi dalam pemilu diperlukan untuk memilih yang terbaik di antara yang terbaik.
“Sehingga nanti yang terbaik akan terpilih menjadi pemimpin Indonesia,” tambahnya.
Dalam kontestasi ini, Yandri berharap KNPI dapat menjadi sumber inspirasi dan momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Saya berharap KNPI menjadi magnet perjuangan kita bersama bahwa 95 tahun yang lalu para pemuda saat itu telah berkumpul dan bersatu meskipun memiliki perbedaan. Mereka memiliki komitmen dan ikrar untuk tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia,” kata anggota DPR Dapil Banten II tersebut.
Lebih lanjut, sebelum Indonesia merdeka, mereka sudah menyatakan tekad, komitmen, dan ikrar untuk tanah air Indonesia, bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia.
Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tersebut, Yandri juga mendapatkan penghargaan sebagai Tokoh Muda Perubahan karena pada usia yang masih terbilang muda, Yandri dianggap sebagai tokoh yang secara konsisten memperjuangkan kesejahteraan guru.
Sebagai mantan Ketua Komisi VIII DPR, Yandri memiliki rekam jejak perjuangan di bidang keagamaan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat.
