Dicky Muslim, seorang dosen di Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran (Unpad), berbicara tentang efisiensi anggaran yang tidak akan mengganggu proses monitoring kegempaan yang dilakukan oleh BMKG. Menurutnya, alat-alat monitoring akan menjadi prioritas karena untuk kepentingan masyarakat. Meskipun anggaran BMKG mengalami pemotongan sekitar 50 persen, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memastikan anggaran terkait deteksi gempa dan tsunami tetap dipertahankan. Bahkan, setelah rekonstruksi anggaran, lembaga ini mendapatkan tambahan dana sekitar Rp400 miliar untuk meningkatkan pelayanan publik dan mempercepat peringatan dini tsunami dan gempa. Dengan anggaran baru ini, BMKG berharap dapat meningkatkan peringatan dini tsunami menjadi tiga menit dan menguji coba purwarupa peringatan dini gempa. Selain itu, mitagasi dampak gempa juga ditekankan oleh Dicky, karena kesiapan masyarakat dalam evakuasi dan kualitas bangunan juga berperan dalam mengurangi risiko bencana.
Pakar Respons Anggaran BMKG: Penemuan Wawasan Baru

Read Also
Recommendation for You

Antrean panjang terjadi di India ketika ribuan orang berdesakan untuk menjadi orang pertama yang membeli…

Organisasi masyarakat sipil Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mengkritik wacana pembatasan setiap individu…

Ketika bayi mengucek matanya, orang tua sering mengartikan itu sebagai tanda kesiapan bayi untuk tidur….

ByteDance memberikan respons setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan Presiden China Xi Jinping…

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membicarakan kemajuan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping terkait divestasi…