Puncak hujan Meteor Lyrid akan menghiasi langit malam pada Selasa (22/4). Hujan meteor ini dikenal sebagai salah satu yang tertua yang tercatat, dengan prediksi mencapai puncaknya pada 21-22 April. Selama periode puncak, diharapkan akan menghasilkan 10 hingga 15 meteor setiap jam. Meskipun tidak ada ledakan yang diantisipasi untuk tahun ini, hujan Meteor Lyrid masih menarik untuk disaksikan karena penampilannya yang menakjubkan. Observatorium Bosscha di Instagram mengkonfirmasi bahwa acara ini bisa dinikmati dari sejumlah wilayah di Indonesia, dengan puncak prediksi terjadi pada pukul 22.08 WIB. Menurut NASA, Lyrid pertama kali tercatat pada 687 SM, menjadikannya sebagai salah satu yang tertua yang tercatat. Setiap hujan meteor memiliki komet induk, dan Lyrid berasal dari komet C/1861 G1 Thatcher. Karena gangguan planet, puing-puing lebih padat terjadi setiap 60 tahun sekali yang dipicu oleh kedekatan komet ini dengan Jupiter dan Saturnus. Ledakan terbesar ini pertama kali tercatat lebih dari 2.700 tahun yang lalu. Mari saksikan penampilan spektakuler Hujan Meteor Lyrid malam ini dan nikmati keajaiban alam semesta yang memukau.
Hujan Meteor Lyrid: Jadwal dan Tips Menonton

Read Also
Recommendation for You

Antrean panjang terjadi di India ketika ribuan orang berdesakan untuk menjadi orang pertama yang membeli…

Organisasi masyarakat sipil Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mengkritik wacana pembatasan setiap individu…

Ketika bayi mengucek matanya, orang tua sering mengartikan itu sebagai tanda kesiapan bayi untuk tidur….

ByteDance memberikan respons setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dengan Presiden China Xi Jinping…

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membicarakan kemajuan pembicaraan dengan Presiden China Xi Jinping terkait divestasi…