Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, banyak menyinggung soal tema peningkatan layanan publik dalam debat pertama calon presiden Pemilu 2024 di halaman Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia, Jakarta Pusat pada Selasa (12/12) malam.
Salah satu tema yang dibicarakan dalam debat pertama calon presiden Pemilu 2024 langsung disinggung oleh Ganjar saat ia menyampaikan visi-misinya yang ia serap ketika berkeliling Indonesia sejak masa kampanye.
Ia menceritakan bagaimana ia bertemu dengan salah satu masyarakat di Merauke, Papua, bernama Pak Leo yang bercerita tentang sulitnya mencari fasilitas kesehatan saat membantu seorang ibu melahirkan anaknya. Ganjar berjanji untuk membangun satu puskesmas atau pustu (puskesma pembantu) dengan satu nakes yang ada di setiap desa.
Selain itu, di Aceh, Ganjar mengatakan bahwa ia akan lebih memperhatikan kesejahteraan guru yang ada di sana dengan memberikan insentif tambahan, termasuk bagi guru agama. Ia juga mendapat aspirasi masyarakat tentang ketimpangan hak lapangan pekerjaan, sulitnya akses internet, dan pentingnya perhatian lebih kepada penyandang disabilitas di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ganjar juga memberikan jawabannya tentang bagaimana strateginya untuk meningkatkan layanan publik di tengah indeks pelayanan publik di Indonesia yang stagnan. Ia menyoroti pentingnya peran aparat dalam kontrol publik untuk memberikan wadah yang tepat bagi publik dalam menampung masukan dan kritikan kepada pemerintah secara langsung.
Dalam sesi tanya jawab antara calon presiden, Ganjar pun menyinggung tentang peningkatan layanan publik. Ia menjelaskan bahwa untuk mengatasi pengangguran, ia akan fokus dengan membuka ruang investasi dan fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan menggandeng sekolah vokasi.
KPU menyelenggarakan debat pertama calon presiden Pemilu 2024 di Jakarta Pusat, dengan tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.