Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta agar tidak ada politisasi terkait pembagian bantuan sosial (bansos), yang merupakan hak dari masyarakat, menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“(Bansos) Jangan dipolitisasi, karena itu haknya rakyat, begitu, ya,” kata Ganjar setelah kunjungan ke Pasar Kebon Agung, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu.
Menurutnya, dalam tahun politik seperti sekarang ini, bansos telah menjadi komoditas yang berbau politik, di mana banyak klaim bermunculan pada masa kampanye.
“Sekarang bansos sudah menjadi komoditas yang berbau politik, ya. Dulu, ada yang menyampaikan jangan pilih Ganjar, nanti dia akan menghentikan bansos. Pernyataan seperti itu rasa-rasanya tidak mengerti aturan,” kata Ganjar.
Dia menjelaskan penyaluran bansos dilakukan setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI setelah diusulkan oleh Pemerintah dan Kementerian Sosial (Kemensos) sudah rutin melakukan persiapan terkait penyaluran bansos.
Untuk diketahui, Ganjar memulai rangkaian kampanye di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, dengan menyapa warga dan pedagang di Pasar Kebon Agung.
Setelah mengunjungi Pasar Kebon Agung, Ganjar sarapan bersama warga di Warung Soto Mbah Lanjar yang berada tidak jauh dari pasar.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Masa kampanye pemilu ditetapkan mulai tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, sementara pemungutan suara dijadwalkan pada tanggal 14 Februari 2024.