Berita tentang Prabowo subianto yang humanis, tegas dan berani

Ketua Umum Muhammadiyah Mengatakan Bahwa Calon Presiden Harus Beretika Tinggi dan Siap Menerima Kekalahan

Ketua Umum Muhammadiyah Mengatakan Bahwa Calon Presiden Harus Beretika Tinggi dan Siap Menerima Kekalahan

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyatakan bahwa para calon presiden, calon wakil presiden, dan pendukungnya harus memiliki etika yang tinggi dan siap menerima kekalahan dalam Pilpres 2024.
Haedar mengatakan bahwa para kandidat perlu bersaing secara demokratis dengan lapang dada, dan jika menang, hal tersebut harus diraih secara sportif.
“Pemilu yang bersih, beretika, dan bebas dari kecurangan harus menjadi komitmen semua pihak yang bersaing,” kata Haedar dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Menurutnya, siapapun yang menang dan memperoleh mandat rakyat dalam Pilpres 2024, tidak boleh sombong karena semua kandidat harus memiliki semangat kenegaraan yang tinggi.
Haedar menjelaskan bahwa memimpin negara bukanlah hal yang mudah karena berhubungan dengan banyak masalah, seperti korupsi, utang negara, kesenjangan sosial, dan degradasi sumber daya alam.
Oleh karena itu, menurut Haedar, memimpin Indonesia memerlukan kualitas tertinggi dari para pemimpin yang terpilih, yang harus memiliki integritas, komitmen, pengetahuan, dan visi kenegaraan yang luas.
Haedar juga menekankan bahwa penyelenggara pemilu, dari KPU hingga Bawaslu, harus bertanggung jawab dengan bersikap adil dan profesional, karena tanggung jawab itu tidak hanya ada di dunia, tetapi juga di akhirat.
“Para pejabat dan aparat, TNI, Polri, dan seluruh penyelenggara pemerintahan dari pusat hingga daerah diharapkan memiliki jiwa patriotisme dan profesionalitas,” katanya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sebagai peserta Pilpres 2024, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Exit mobile version