Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan bersyukur atas peningkatan perolehan suara mereka dalam Pemilihan Umum 2024 dibanding sebelumnya, namun juga menyatakan adanya beberapa masalah dalam pelaksanaan pemilu. Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboebakar Alhabsyi, menyoroti beberapa masalah penting, termasuk masalah SiRekap (Sistem Informasi Rekapitulasi) yang menimbulkan masalah sehingga penghitungan suara pemilu perlu dilakukan secara manual.
“Penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil harus menjadi prioritas, dan tidak boleh lagi ada intimidasi terhadap penyelenggara pemilu,” kata Alhabsyi dalam pernyataan resminya di Jakarta, Kamis. Selain itu, Alhabsyi juga menyoroti temuan kasus lonjakan suara pada partai tertentu yang tidak boleh terjadi lagi di masa mendatang.
Alhabsyi menambahkan bahwa meskipun terdapat berbagai kekurangan dalam pemilu kali ini, diharapkan hal tersebut dapat diperbaiki di pemilu berikutnya. Di sisi lain, Alhabsyi mengungkapkan bahwa pencapaian PKS pada Pemilu 2024 cukup baik, dengan peningkatan perolehan suara dari 11,49 juta suara pada Pemilu 2019 menjadi 12,78 juta suara pada tahun ini.
Meskipun begitu, Alhabsyi menyatakan bahwa PKS mengalami kenaikan suara dan kursi di DPR, yang diperkirakan dapat memperoleh 53 kursi, naik tiga kursi dari periode sebelumnya. Alhabsyi juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang telah mendukung dan memilih PKS, serta berkomitmen untuk terus melayani rakyat.
Pada Pemilu 2024, KPU RI telah menetapkan PDI Perjuangan sebagai partai politik dengan perolehan suara terbanyak, dengan PKS menduduki peringkat kedelapan. Perincian hasil rekapitulasi suara partai politik pada Pemilu 2024 juga telah diumumkan oleh KPU RI.