Jakarta (ANTARA) – Muhaimin Iskandar, atau yang lebih dikenal sebagai Cak Imin, adalah salah satu tokoh politik terkemuka di Indonesia, terutama dalam arena politik Islam yang kuat dengan nilai-nilai Nahdlatul Ulama. Dia lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 24 September 1966, dan juga merupakan pemimpin berpengaruh dalam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Muhaimin adalah keponakan dari KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan mantan Presiden Republik Indonesia ke-5.
Pendidikan dan latar belakang keluarga Cak Imin berasal dari keluarga pesantren dengan tradisi NU. Ayahnya, Muhammad Iskandar, adalah tokoh yang dihormati di kalangan Nahdliyin. Latar belakang keluarganya yang religius memberikan pondasi yang kuat dalam pemahaman nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Cak Imin menempuh pendidikan awal di pesantren dan sekolah berbasis agama Islam. Kemudian dia melanjutkan studi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, jurusan Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Karier politik Cak Imin dimulai sejak era reformasi. Dia menjadi salah satu pendiri PKB pada tahun 1998, sebagai wadah politik bagi warga Nahdliyin dan penganut Islam moderat di Indonesia. Dia berhasil membangun dirinya sebagai tokoh sentral dalam PKB dan dianggap sebagai penerus Gus Dur dalam memimpin partai tersebut.
Sebagai anggota DPR RI dari PKB dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada tahun 2009 di bawah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Cak Imin dikenal vavorit memperjuangkan hak-hak buruh dan meningkatkan kesejahteraan pekerja, terutama bagi tenaga kerja rumah tangga Indonesia di luar negeri.
Di bawah kepemimpinannya, PKB berhasil mendapat tempat signifikan dalam politik nasional, mewakili kepentingan NU. Meskipun ada friksi antara Cak Imin dan Gus Dur awal-awal kepemimpinan di PKB.
Meskipun memiliki kontroversi dalam karier politiknya, Cak Imin tetap berpengaruh. Terlibat dalam konflik internal PKB tahun 2008, namun berhasil mempertahankan posisinya.
Dalam Pilpres 2024, Cak Imin kembali menjadi sorotan sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. Keputusan ini menunjukkan kecerdasan politiknya dalam dinamika politik nasional.
Setelah Pilpres 2024, Cak Imin menghadiri panggilan Prabowo Subianto di Kertanegara. Kehadirannya ini mengejutkan banyak pihak, namun menunjukkan kerjasama untuk sukseskan pemerintahan lima tahun ke depan.
Cak Imin akan memperkuat kabinet Prabowo-Gibran, tetapi belum ada kepastian posisi yang akan diisi oleh kelompoknya.
Penulis: Raihan Fadilah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024