Budiman Sudjamiko, seorang aktivis dan politisi yang sudah dikenal di Indonesia sejak era Orde Baru, baru-baru ini dilantik menjadi Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan oleh Presiden Prabowo. Budiman mengakui bahwa dirinya diminta bantuan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia.
Budiman lahir di Jawa Tengah pada 10 Maret 1970. Sejak kecil, ia sudah peduli terhadap kemiskinan dan memiliki jiwa nasionalisme. Ia aktif dalam berbagai organisasi sejak masih sekolah di SMP.
Selama kuliah, Budiman aktif dalam aktivisme mahasiswa dan pada tahun 1994, ia mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD). Pada tahun 1996, ia terlibat dalam peristiwa Sabtu Kelabu dan dijatuhi hukuman penjara selama 13 tahun.
Setelah keluar dari penjara, Budiman melanjutkan pendidikannya di luar negeri dan kembali ke Indonesia untuk terjun ke dunia politik bersama partai PDI-P. Ia berhasil menjadi anggota DPR dan fokus pada bidang pemerintahan dalam negeri, agraria, aparatur negara, dan otonomi daerah.
Budiman juga bergabung dalam pembentukan Undang-Undang Desa dan terlibat dalam berbagai organisasi internasional. Setelah keluar dari PDI-P, ia bergabung dalam Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Saat ini, Budiman akan fokus pada program pengentasan kemiskinan di Indonesia, dengan langkah-langkah seperti peningkatan keterampilan kerja, perluasan bantuan sosial, dan akses modal untuk usaha masyarakat.