Profil Cucun Ahmad Syamsurijal: Wawasan Waktunya

Cucun Ahmad Syamsurijal telah resmi terpilih sebagai wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI periode 2024-2029 dengan tugas sebagai Bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (KORKESRA). Dalam susunan pimpinan DPR RI tersebut, Cucun Ahmad Syamsurijal mewakili Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bersama dengan 4 wakil ketua lainnya, yaitu Sufmi Dasco Ahmad (Partai Gerindra), Adies Kadir (Partai Golkar), dan Saan Mustopa (NasDem), serta ketua DPR RI, Puan Maharani (PDI Perjuangan). Para pimpinan DPR RI ini merupakan delegasi dari partai politik dengan kursi terbanyak. Dilahirkan di Bandung, Jawa Barat pada tanggal 8 November 1972, Cucun Ahmad Syamsurijal adalah politikus PKB yang telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode berturut-turut. Selain itu, Cucun juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DPP PKB. Kawasan pemilihannya adalah Jawa Barat II, yang mencakup Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Pada masa awal keanggotaannya di DPR RI, Cucun pernah ditugaskan di Komisi IV dan Komisi V. Pada periode selanjutnya, Cucun terpilih kembali sebagai anggota DPR RI dari dapil Jabar II dan bertugas di Komisi III yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan serta menjadi Ketua Fraksi PKB. Sebagai kader PKB, Cucun telah menduduki berbagai posisi penting dalam partai, termasuk sebagai Wakil Ketua Bendahara Umum PKB Kabupaten Bandung, Ketua Dewan Pengurus Cabang PKB Kabupaten Bandung, dan Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan DPP PKB. Sebelum terlibat aktif dalam PKB, Cucun memulai karirnya di Nahdlatul Ulama (NU), di mana ia menjabat dalam beberapa posisi seperti Bendahara Umum Pengurus Cabang NU Kabupaten Bandung dan Ketua Pengurus Wilayah LPNU. Cucun Ahmad Syamsurijal memiliki latar belakang pendidikan S1 Peradilan Agama dari Institut Agama Islam Cipasung, S2 Administrasi Publik dari Universitas Padjadjaran, dan gelar doktor S3 Administrasi Publik dari universitas yang sama. Selain itu, Cucun terus aktif dalam pengembangan karir politik dan kepemimpinan, membuatnya menjadi sosok yang signifikan dalam perjalanan politik Indonesia.