Awang Faroek Ishak, mantan Gubernur Kalimantan Timur, telah meninggal dunia dengan disampaikannya berita duka tersebut secara resmi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui postingan di akun Instagram resmi mereka. Pemerintah Provinsi menyampaikan turut berduka cita atas wafatnya Prof. Dr. Awang Faroek Ishak, gubernur Kalimantan Timur periode 2008-2013 dan 2013-2018. Awang Faroek dirawat di ICU RS Kanujoso, Djatiwibowo RSKD Balikpapan sebelum akhirnya meninggal pada Minggu (22/12/2024) pukul 21.00 WITA. Almarhum pernah didiagnosa menderita bell’s palsy (gangguan syaraf) pada tahun 2014.
Informasi mengenai wafatnya Awang Faroek menunjukkan bahwa KPK akan mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan terkait kasus dugaan korupsi izin usaha pertambangan di Kalimantan Timur. Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, sedang memverifikasi kebenaran kabar meninggalnya mantan Gubernur Kaltim tersebut guna menerbitkan SP3.
Awang Faroek Ishak dilahirkan pada 31 Juli 1948, merupakan anak ke-11 dari 13 bersaudara. Keluarganya memiliki pengaruh besar dalam dunia pemerintahan di Kalimantan Timur. Awang Faroek memulai pendidikannya di Tarakan dan meraih gelar sarjana di IKIP Malang Fakultas Keguruan Ilmu Sosial. Selanjutnya, ia mengambil pendidikan Magister Manajemen di Universitas Indonesia dan Magister Ketahanan Nasional sebelum mendaftar untuk pendidikan doktoral di Universitas Airlangga pada usia 57 tahun.
Karier Awang Faroek dimulai dari staf Kantor Gubernur Kaltim dan meniti jenjang karier hingga menjadi Gubernur Kalimantan Timur hingga tahun 2018. Kepemimpinannya terkenal fokus pada pembangunan infrastruktur dan kualitas pendidikan, serta sebagai salah satu tokoh pendidikan gratis melalui program wajib belajar 12 tahun.
Kepergian Awang Faroek meninggalkan kesedihan di Kalimantan Timur, namun dedikasinya terhadap pendidikan dan pembangunan akan selalu diingat. Karier dan profilnya memberikan gambaran tentang sosok yang peduli terhadap pendidikan dan pembangunan di wilayah tersebut.