Penundaan Pembangunan Pusat AI di Papua: Dampak dan Harapan

Pusat kecerdasan buatan (AI) yang sedang dibangun di Papua diakui mengalami sedikit keterlambatan oleh Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Meskipun demikian, fasilitas ini diharapkan akan selesai dalam satu hingga dua bulan. Menurut Meutya, kerja sama dengan Nvidia sedang berlangsung, dan diharapkan AI Excellence Center dapat segera rampung.

Meutya juga menyatakan bahwa fasilitas ini akan digunakan untuk melatih talenta digital di Papua. Sebelumnya, pada bulan November, Meutya telah mengumumkan rencana pembangunan pusat AI di Jayapura yang dijadwalkan selesai pada awal 2025. Dia menjelaskan bahwa kolaborasi untuk pembangunan pusat AI di Solo, Jawa Tengah juga sudah berlangsung.

Selain itu, Meutya juga menyoroti soal kedaulatan AI. Pihaknya berupaya untuk membuat regulasi yang komprehensif demi meningkatkan kedaulatan Indonesia dalam bidang teknologi AI, namun tanpa menutup pintu bagi inovasi. Indonesia masih belum memiliki aturan yang jelas terkait AI, kecuali Surat Edaran Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial.

Komdigi telah memulai diskusi untuk membuat kebijakan yang lebih kuat terkait AI guna menjaga kedaulatan negara namun tetap mendorong inovasi dalam pengembangan teknologi ke depan. Meskipun terdapat keterlambatan dalam pembangunan, harapan agar pusat kecerdasan buatan di Papua segera rampung masih tetap tinggi.

Exit mobile version