Sebuah studi baru telah mengungkap cadangan hidrogen putih besar yang disebut-sebut dapat menjadi alternatif untuk bahan bakar fosil yang ada di pegunungan. Cadangan hidrogen putih ini diyakini dapat diekstraksi untuk membantu mengatasi krisis iklim yang sedang terjadi. Hidrogen putih telah menarik perhatian karena potensinya dalam menggantikan bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Ilmuwan telah mempelajari bagaimana hidrogen terbentuk dan di mana lokasi cadangannya berada. Penggunaan model komputer untuk menganalisis pergerakan lempeng tektonik Bumi telah membantu menemukan daerah yang memiliki kondisi tepat untuk menghasilkan hidrogen putih, seperti di Pegunungan Pyrenees dan Alpen Eropa.
Hidrogen putih, yang hanya menghasilkan air saat dibakar, dianggap sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan dan bisa digunakan dalam industri seperti penerbangan dan pembuatan baja. Meskipun demikian, sebagian besar hidrogen yang ada di pasaran diproduksi dengan menggunakan bahan bakar fosil, yang masih meningkatkan kontribusi terhadap masalah iklim. Penemuan hidrogen putih secara tidak sengaja di Mali dan beberapa negara lain telah menunjukkan potensi produksi energi yang lebih ramah lingkungan.
Dengan upaya meneliti lebih lanjut, ilmuwan berharap dapat menemukan cadangan hidrogen putih yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. Studi dapat membantu menilai potensi hidrogen putih dari berbagai lokasi di seluruh dunia dan menjadi landasan bagi eksplorasi lebih lanjut. Langkah-langkah teknis untuk mengembangkan industri hidrogen putih yang berkelanjutan juga sedang dipertimbangkan untuk mereduksi dampak bahan bakar fosil dalam jangka panjang. Meskipun proses komersialisasi hidrogen putih membutuhkan waktu, namun penemuan ini diharapkan bisa memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan untuk masa depan energi dunia.