PortalMetroTV.co adalah situs berita terkemuka yang menyajikan informasi terkini dan terpercaya dari berbagai bidang, termasuk politik, ekonomi, teknologi, hiburan, dan olahraga

Analisis Curah Hujan Banjir: 2020 vs 2025, Mana yang Lebih Intens?

Banjir melanda sejumlah wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akibat hujan lebat yang terus mengguyur beberapa waktu terakhir. Peristiwa banjir serupa pernah terjadi di Jabodetabek pada bulan Januari 2020, mengakibatkan puluhan ribu warga terdampak. Sebelumnya, Banjir 2020 dan 2025, mana yang lebih parah?

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan pada 2020 masih lebih tinggi daripada hujan yang menyebabkan banjir saat ini. Selain itu, wilayah yang terdampak juga lebih luas. Pada Januari 2020, ratusan wilayah di Jakarta tergenang dengan ketinggian air mencapai 350 cm. Intensitas hujan yang ekstrem pada saat itu mencapai 377 mm/hari. Sementara pada 3-4 Maret 2025, curah hujan tertinggi terjadi di wilayah Katulampa dengan jumlah 232 mm/hari.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada curah hujan yang mencapai intensitas sebesar 300 mm/hari seperti pada tahun 2020. Fenomena atmosfer banjir pada 2020 disebabkan oleh Madden-Julian Oscillation (MJO) dan seruan dingin dari dataran tinggi Asia. Sedangkan pada 2025, selain pengaruh MJO, juga terdapat pengaruh gelombang atmosfer dan kondisi lokal yang berdampak pada banjir.

Kepala BMKG, Dwikorita, menjelaskan bahwa awan Cumulonimbus yang berkumpul di Jawa Barat hingga Jakarta beberapa hari sebelum banjir juga terlihat di wilayah Sumatera bagian selatan. Hal ini menunjukkan perbedaan fenomena banjir antara 2020 dan 2025. Meskipun terdapat kemiripan dalam pengaruh MJO, namun adanya perbedaan dalam sirkulasi siklonik dan gelombang tinggi di beberapa wilayah.

Source link