Nvidia Berpotensi Rugi Rp92,3 Triliun Akibat Perang Dagang AS-China

Produsen chip Nvidia menghadapi ancaman kerugian besar akibat perang dagang yang semakin memanas antara Amerika Serikat dan China. Perusahaan tersebut diprediksi akan mengalami kerugian finansial sebesar US$5,5 miliar setelah AS memberlakukan pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan H20 ke China, dalam upaya terbaru dalam kompetisi untuk dominasi dalam bidang kecerdasan buatan. Chip H20, yang diperkenalkan tahun lalu, didesain khusus untuk memenuhi aturan ketat AS terkait ekspor ke China, namun aturan baru yang diterapkan menyebabkan Nvidia kehilangan pendapatan besar. Kebijakan perdagangan yang tidak konsisten ini menyulitkan perusahaan-perusahaan dan berdampak negatif pada industri teknologi.

Pemerintah AS menginformasikan Nvidia bahwa chip H20 akan membutuhkan lisensi khusus untuk diekspor ke China, yang menyumbang 13 persen dari total penjualan tahun sebelumnya. Pembuat chip tersebut memperkirakan akan melaporkan kerugian sebesar US$5,5 miliar pada kuartal pertama tahun ini terkait dengan produk H20. Hal ini juga menjadi pukulan strategis bagi Nvidia dalam upaya mereka untuk menarik pelanggan di China. Saham Nvidia merosot 6,87 persen setelah pengumuman ini, mengindikasikan dampaknya pada pasar global.

Ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan dan perang dagang global telah menyulitkan banyak perusahaan, termasuk Nvidia. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) juga melaporkan bahwa perdagangan global tahun ini mengalami penurunan tajam akibat tarif baru yang diterapkan oleh berbagai negara. Semua hal ini memperlihatkan pentingnya stabilitas dan kejelasan dalam kebijakan perdagangan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi global.

Source link

Exit mobile version