China menciptakan gebrakan dalam dunia teknologi dengan meluncurkan jaringan internet 10G pertama di dunia, sebuah langkah maju yang menarik perhatian banyak negara. Kolaborasi antara Huawei dan China Unicom memungkinkan kecepatan download mencapai hampir 10 GB per detik, upload 1.008 Mbps, dan latensi hanya 3 milidetik. Teknologi Passive Optical Network (PON) 50G digunakan dalam jaringan ini, memfasilitasi transmisi data melalui infrastruktur serat optik dengan bandwidth tinggi yang mendukung berbagai aplikasi seperti komputasi awan, virtual reality, dan streaming video 8K.
Dengan kecepatan internet 10G ini, pengguna dapat mengunduh film resolusi 4K kurang dari 20 detik, dan streaming video 8K tanpa gangguan. China kini memimpin dalam teknologi broadband global, dengan harapan bahwa implementasi broadband 10G akan mendorong kemajuan di berbagai sektor seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan pertanian melalui transmisi data yang lebih cepat dan andal.
Langkah ini juga bertujuan untuk mendukung transformasi Xiong’an menjadi kota pintar, di mana teknologi mutakhir seperti self-driving car, pengalaman VR dan AR, serta AI yang canggih dapat berjalan lancar. Walaupun pembangunan ini memakan biaya besar, beberapa laporan menyebut bahwa Xiong’an masih belum menarik minat banyak orang dan dianggap sebagai kota hantu. Namun, China terus berupaya untuk memperluas jaringan internet 10G ini ke kota-kota lain sebagai upaya untuk memimpin perlombaan teknologi global.
